4 Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
Daftar isi:
Digimifin – Meskipun sama-sama bank, namun bank konvensional dan bank syariah memiliki beberapa jenis perbedaan. Salah satu perbedaannya terletak pada prinsip yang diterapkan.
Bank konvensional menerapkan prinsip sesuai dengan kesepakatan nasional maupun internasional. Hukum formil negara juga menjadi tolak ukur dalam penerapannya di lapangan.
Sedangkan bank syariah menerapkan prinsip hukum islam yang sudah diatur dengan landasan fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Di Indonesia sendiri, jumlah bank konvensional jauh lebih banyak dibandingkan dengan bank syariah. Menurut kamu, jenis bank mana yang nih yang paling bagus?
4 Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah yang Wajib Diketahui
Untuk menambah pengetahuan kamu tentang perbedaan bank konvensional dan bank syariah, berikut penjelasan lengkapnya!
1. Prinsip yang Diterapkan
Bank konvensional menerapkan sistem bunga sebagai dasar dalam operasionalnya. Jadi, ketika kamu menyimpan uang ke bank konvensional, maka kamu akan mendapatkan bunga sebagai imbal hasil.
Namun kalau kamu meminjam uang di bank konvensional, maka kamu harus membayar bunga dengan persentase yang telah ditetapkan.
Berbeda dengan bank konvensional, bank syariah benar-benar menerapkan prinsip islam dalam hal operasional, misalnya saja menolak riba dan bunga.
Jadi, kesepakatan antara bank syariah dan nasabah berdasarkan hukum islam, misalnya saja seperti akad mudharabah.
Melalui akad ini, uang nasabah yang disimpan di bank syariah akan dikelola dan keuntungan dari hasil pengelolaan akan dibagi sesuai dengan porsi yang telah disepakati oleh bank dan nasabah.
2. Sistem Operasional
Dalam sistem operasional, bank konvensional dan bank syariah juga memiliki perbedaan. Bank konvensional mengandalkan bunga sebagai sumber pendapatan utama bank.
Tidak hanya itu saja, hubungan antara bank konvensional dan nasabah juga bersifat transaksional. Artinya begini, bank merupakan pemberi layanan dan nasabah merupakan pengguna jasa.
Untuk sistem operasional bank syariah agak sedikit berbeda dengan bank konvensional. Hubungan antara bank dan nasabah bersifat kemitraan.
Jadi, keuntungan yang diperoleh oleh bank syariah berdasarkan kesepakatan yang adil dan transparan kepada nasabah dari hasil usaha yang nyata dan bukan dari bunga tetap.
3. Pengawas Kegiatan Perbankan
Perbedaan bank konvensional dan bank syariah yang selanjutnya terletak pada pengawas kegiatan perbankan. Kegiatan perbankan bank konvensional diawasi secara langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bank syariah juga diawasi oleh OJK. Namun ada lembaga keuangan tambahan yang juga turut mengawasi, yakni Dewan Syariah Nasional, Dewan Pengawas Syariah, dan Dewan Komisaris Nasional.
4. Tujuan Pendirian
Perbedaan bank konvensional dan bank syariah yang terakhir terletak pada tujuan pendiriannya. Bank konvensional memiliki tujuan keuntungan dengan sistem bebas nilai atau sesuai dengan prinsip yang biasa dianut oleh masyarakat umum.
Sedangkan bank syariah fokus pendiriannya tidak hanya pada keuntungan saja, melainkan juga harus sesuai dengan prinsip syariah.
Maka dari itu, beberapa jenis layanan perbankan yang dimiliki oleh bank syariah tidak ada unsur paksaan dan selalu menerapkan prinsip tolong menolong antar sesama nasabah.
Itulah sekilas penjelasan tentang perbedaan bank konvensional dan bank syariah. Sekarang, kamu udah tau kan perbedaan dari kedua jenis bank tersebut?
Tertarik Memasang Iklan di Website Ini?
Hubungi Kami